jateng.jpnn.com, SEMARANG - Sosok yang disebut sebagai ‘orang baik’ di balik tercapainya islah kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga kini masih menjadi tanda tanya.
Sekretaris Jenderal PPP Taj Yasin Maimoen mengungkapkan bahwa figur tersebut berasal dari kalangan partai, bukan dari dua kubu yang sebelumnya berselisih maupun dari lingkar Istana.
“Yang jelas bukan dari dua kubu, tidak dari Istana. Beliau orang partai. Kalau dikenal, pasti banyak yang kenal, karena beliau juga pernah nyalon DPR. Namun, beliau memang tidak ingin disebutkan namanya,” ujar Gus Yasin sapaan karibnya ditemui di kediamannya Kedaton Terrace Boulevard, BSB City, Kota Semarang, Selasa (7/10).
Menurutnya, tokoh itu hanya menginginkan PPP kembali bersatu dan fokus menata langkah menuju Pemilu 2029.
“Beliau hanya ingin partai ini islah, ingin PPP benar-benar kembali ke Senayan. Itu yang kami pegang,” ujarnya.
Gus Yasin menjelaskan proses islah yang menyatukan kubu Muhammad Mardiono dan Agus Suparmanto berawal dari dorongan moral pihak ketiga tersebut.
Dari pertemuan dan komunikasi intens, tercapai kesepakatan yang menetapkan Mardiono sebagai ketua umum dan Agus Suparmanto sebagai wakil ketua umum.
Dia menilai langkah damai ini menjadi jalan terbaik agar PPP tidak terus terjebak dalam konflik internal yang bisa memakan waktu panjang.



















































