jateng.jpnn.com, CILACAP - Operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, memasuki hari ketiga dengan pengerahan kekuatan yang lebih besar.
Tim SAR gabungan menurunkan sembilan anjing pelacak dan sembilan alat berat untuk mempercepat proses pencarian puluhan warga yang masih tertimbun.
“Sembilan anjing pelacak dari Kantor SAR Cilacap dan Polda Jateng diterjunkan ke titik-titik yang sulit dijangkau,” ujar Kepala Kantor SAR Cilacap Muhammad Abdullah, Sabtu (15/11).
Pencarian dilakukan dengan membagi lokasi menjadi lima worksite. Di sektor A-1 diperkirakan terdapat tiga orang, A-2 tujuh orang, A-3 empat orang, B-1 empat orang, dan B-2 dua orang. Total 20 warga masih dicari, terdiri dari enam warga Dusun Tarukahan dan 14 warga Dusun Cibuyut.
Koordinasi lintas instansi terus digencarkan melalui posko terpadu untuk menjaga distribusi logistik, peralatan pencarian, hingga dukungan medis bagi tim di lapangan. Personel dari berbagai instansi turut memperkuat operasi ini.
Tanah longsor terjadi pada Kamis (13/11) pukul 19.00 WIB, melanda permukiman di dua dusun tersebut. Berdasarkan pendataan awal, total korban mencapai 46 orang: 23 selamat, dua meninggal dunia, dan 21 hilang.
Hingga Jumat (14/11) pukul 11.00 WIB, tiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal, yaitu Julia Lestari (20), Maya Dwi Lestari (15), dan Yuni (45), semuanya warga Dusun Tarukahan. Sebanyak tiga warga lain mengalami luka-luka dan dirawat di RSUD Majenang.
Bencana longsor itu merusak 12 rumah dan mengancam 16 rumah lainnya. Area terdampak mencapai 6,5 hektare dengan material yang menimbun permukiman, menimbulkan penurunan tanah sekitar dua meter dan retakan sepanjang 25 meter. (antara/jpnn)



















































