jpnn.com - JAKARTA- Nasib apes menimpa para pemain judi online alias judol, sebab mereka tidak akan menerima bantuan dari pemerintahan Prabowo Subianto.
Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan program bantuan pangan beras 10 kilogram dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak menyentuh kw masyarakat yang terlibat judol dan kegiatan terorisme.
"Kami pastikan bagi oknum masyarakat yang terlibat judi online dan radikal terorisme tidak boleh menerima bantuan pangan ini. Itu sudah ada aturannya," ujar Rizal dikutip Minggu (3/8).
Rizal mengatakan untuk memastikan penyaluran bantuan pangan ini tepat sasaran. Bahkan dia mengaku telah memiliki data akurat terhadap kelompok-kelompok yang masuk dalam kategori tidak layak sebagai penerima manfaat tersebut.
Selain itu, Bulog juga telah menggunakan sistem aplikasi khusus untuk melakukan penyaluran bantuan pangan itu.
"Sebagai penerima, masing-masingnya akan memiliki kode (barcode) yang nantinya bisa dipindai dan data penerima dicocokkan dengan KTP," ungkapnya.
"Jadi, bila masyarakat yang sudah memiliki barcode dan masuk data penerima manfaat itu, artinya sudah aman. Jadi sudah clear (aman)," tambahnya.
Rizal mengatakan, selain melalui sistem penerimaan bansos yang ketat, Bulog telah bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk melakukan pengawasan dalam penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat tersebut.