Penjelasan BMKG soal Hujan Masih Turun saat Puncak Kemarau di Jateng

3 weeks ago 44

Kamis, 28 Agustus 2025 – 14:20 WIB

Penjelasan BMKG soal Hujan Masih Turun saat Puncak Kemarau di Jateng - JPNN.com Jateng

BMKG memprediksi potensi hujan masih turun saat puncak kemarau. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap memprakirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan mengguyur wilayah Jawa Tengah bagian selatan hingga akhir Agustus 2025.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Tunggul Wulung, Teguh Wardoyo, menjelaskan kondisi ini dipicu masih aktifnya fenomena atmosfer global.

“Indeks Dipole Mode Index (DMI) saat ini negatif 1,2, sementara Madden Julian Oscillation (MJO) berada di fase 4 atau aktif di Samudra Hindia, sehingga berpotensi memicu hujan,” katanya, Kamis (28/8).

Selain itu, arah angin dominan dari timur dengan kecepatan 15–25 knot juga ikut memengaruhi cuaca. Suhu udara di Jateng selatan tercatat 24–30 derajat Celcius dengan kelembapan tinggi 60–96 persen.

Menariknya, meski di Banyumas sempat terdengar suara guruh pada Jumat (22/8), BMKG memastikan belum ada sambaran petir terdeteksi. “Indikasi peralihan dari kemarau ke musim hujan diperkirakan pertengahan hingga akhir September,” tambah Teguh.

Dari sisi kebencanaan, Kepala BPBD Cilacap, Budi Setyawan, menyebut kondisi masih relatif basah.

“Hingga kini belum ada tambahan permintaan bantuan air bersih. Baru sekali penyaluran, yakni 15 ribu liter untuk Desa Bojong pada 4 Agustus,” ujarnya.

Sementara itu, di Kabupaten Banyumas hujan ringan hingga sedang diprediksi turun pada Kamis siang.

BMKG beri penjelasan soal hujan masih turun saat puncak kemarau.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News

Read Entire Article
| | | |