jpnn.com - Anggota Dewan Pakar DPP Partai Amanat Nasional Prof. Zainuddin Maliki mengatakan parpol masih merupakan pabrik utama pencetak kader pemimpin bangsa, baik di tingkat lokal maupun nasional.
"Sumber rekrutmen elite, terutama governing elite, suka atau tidak suka masih berasal dari kader partai politik," kata Prof. Zainuddin di depan peserta Sekolah Kepemimpinan Nasional (SKN) yang diselenggarakan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah, di Kaliurang, Yogyakarta, Sabtu 15/11/2025), melalui siaran pers.
Menanggapi pertanyaan peserta mengenai rendahnya sejumlah lembaga survei dalam menempatkan posisi partai politik (parpol) terkait kepercayaan publik, anggota DPR RI periode 2019-2024 itu mengatakan bahwa parpol di Indonesia sejauh ini memang masih berada pada fase transisi dari politik tokoh ke politik sistem atau kelembagaan.
"Masalah utamanya yang penting bukan sekadar siapa yang memimpin, melainkan bagaimana kepemimpinan itu membangun kultur demokrasi di dalam partai dan di tengah masyarakat," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah itu.
Prof. Zainuddin mengapresiasi LHKP PP Muhammadiyah menyediakan ruang penguatan kapasitas bagi generasi muda untuk membangun kepemimpinan berbasis visi, gagasan besar, dan komitmen kebangsaan melalui Sekolah Kepemimpinan Nasional.
"Kaderisasi yang sehat dan meritokratis yang terus diperjuangkan oleh PAN, merupakan fondasi penting untuk mengembalikan politik pada orientasi nilai dan pelayanan publik," ucapnya.
Sesuai dengan pengertiannya, kata dia, politik memang seni mengejar kekuasaan. Namun, sebagai parpol< PAN bukan hanya berusaha memperkuat struktur kelembagaan partai untuk mengejar kekuasaan.
Penerima MKD DPR RI Awards 2022 menyebut sejauh ini PAN berusaha menguatkan kepemimpinan inklusif sekaligus transformatif.






















































