jateng.jpnn.com, SEMARANG - Ribuan sopir truk yang tergabung dalam Aliansi Pengemudi Independen (API) menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah (Dishub Jateng), Jalan Siliwangi, Kota Semarang, Senin (23/6).
Mereka memprotes penerapan kebijakan Over Dimension Over Loading (ODOL) yang dinilai memberatkan pengemudi.
Aksi tersebut menyebabkan kemacetan total di jalur Pantura Semarang, terutama di dua lajur utama Jalan Siliwangi. Bahkan, kepadatan kendaraan mengular hingga Gerbang Tol Jatingaleh dengan panjang antrean mencapai 9,1 kilometer.
Ketua Umum API Suroso menyatakan aksi itu merupakan bentuk keprihatinan sopir truk yang merasa terpinggirkan dan tidak dilindungi negara.
Dia menyebut para pengemudi truk sebagai pemutar roda ekonomi bangsa yang hingga kini belum mendapat keadilan sosial sebagaimana amanat Pancasila.
"Besok pagi kami berangkat ke Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan langsung tuntutan kami. Pengemudi itu pelaku utama distribusi logistik nasional, tapi hidupnya masih tertekan dan tanpa perlindungan hukum," ujar Suroso.
Menurutnya, kebijakan ODOL yang diterapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 akan berdampak luas terhadap masyarakat, termasuk potensi naiknya harga kebutuhan pokok akibat terganggunya distribusi logistik.
"Dampaknya bukan hanya ke sopir, tetapi seluruh rakyat. Kalau distribusi terganggu, harga barang akan naik, daya beli masyarakat akan turun. Kami sudah kirim surat resmi ke Presiden, Komisi V DPR RI dan menteri terkait, tetapi tak kunjung ada respons," ujarnya.