jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkapkan tiga provinsi di Sumatera mengalami perubahan tata ruang wilayah pascabanjir dan longsor.
"Belum lagi perubahan RTRW (rencana tata ruang tata wilayah) tiga provinsi, ini pasti dampaknya nanti adalah perubahan RTRW secara besar-besaran," ujar Nusron dikutip Rabu (10/12).
Selain itu, Nusron mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk mengevaluasi beberapa kebun yang dulunya hasil pelepasan kawasan hutan.
"Kemungkinan besar dengan adanya bencana ini akan ada evaluasi besar-besaran, dan salah satu keputusan besarnya adalah dikembalikan menjadi fungsi hutan lagi," katanya.
Nusron menuturkan revisi tata ruang di tiga provinsi itu diperlukan dalam rangka mencegah agar peristiwa bencana alam tidak terulang lagi
Menurut Nusron, masalah bencana banjir di Sumatra karena debit air yang banyak tidak ada penyangga serapan, karena penyangga serapan air yang dulunya adalah tumbuh-tumbuhan, pohon-pohon hilang karena alih fungsi lahan.
"Terus bagaimana caranya? Kembalikan yang dulunya itu ruang untuk pohon yang sekarang diganti menjadi ruang untuk lainnya. Kembalikan ruang itu untuk pohon supaya serapan airnya terjaga," tegasnya.
Politikus Partai Golkar ini juga mengatakan saat ini pemerintah masih dalam fase situasi tanggap darurat bencana di Sumatera.(antara/jpnn)








.jpeg)












































