bali.jpnn.com, DENPASAR - Hujan lebat yang mengguyur Bali sejak Selasa (9/9) pagi hingga Rabu hari ini (10/9) mendatangkan petaka.
Banjir tidak hanya melumpuhkan pusat ibu kota Provinsi Bali, Kota Denpasar, tetapi juga menyebar ke Kabupaten Badung, sebagian Tabanan dan Jembrana.
Dampak banjir terparah di Bali terjadi di Kota Denpasar, Badung dan Jembrana.
Berdasar data terakhir yang dirilis Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Rabu (10/9) malam, ada 184 korban banjir di Kota Denpasar, Badung dan Jembrana.
Di Kota Denpasar dan Badung, ada 151 orang korban, 142 di antaranya selamat, tiga orang meninggal dan enam orang sampai sekarang belum ditemukan.
Tiga korban meninggal diketahui bernama Nadira, Ni Wayan Lenyot dan Dedek Rio Adi Saputra.
Enam korban yang hilang dan masih dalam pencarian, yakni Ni Ketut Merta, 63; Ni Made Sawitri; Tasnim, 53; Farwa Husein, 32; Amin Suwandi dan Maimunah.
“Para korban selamat, meninggal hingga hilang itu ditemukan dari hasil operasi SAR yang berlangsung di Jalan Pulau Biak, Kampung Jawa, Jalan Mahendradata dan wilayah lainnya,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, Rabu (10/8) malam.