jpnn.com, PEKANBARU - SAM, 31, warga Riau, merasa sangat lega setelah secara resmi melepas baiat kepada kelompok radikal Ansor Daulah dan menyatakan kesetiaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia menjadi salah satu dari 34 eks anggota dan simpatisan kelompok tersebut yang hari ini mendeklarasikan diri kembali ke pangkuan negara dalam sebuah prosesi resmi di Gedung Daerah Provinsi Riau.
Dalam pengakuannya, SAM menceritakan awal mula dirinya terpapar paham radikal.
Ia mengaku tidak pernah terlibat dalam aksi terorisme secara langsung, tetapi pemahamannya terbentuk dari konten-konten di media sosial yang menyebarkan propaganda ekstrem.
“Awalnya saya banyak lihat dari media sosial. Ajaran dari kelompok-kelompok yang tidak jelas mulai masuk ke pikiran saya. Salah satunya dari kasus di Suriah tahun 2015 yang waktu itu sempat viral. Dari situ saya mulai tertarik, dan postingan-postingan propaganda ISIS cukup banyak dan besar di media sosial,” ujar SAM usai deklarasi Jumat (27/6).
SAM menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap pengajian atau kelompok belajar agama yang menyebarkan ujaran kebencian dan mengklaim kebenaran tunggal.
“Saran saya, jangan mudah terpancing dengan kelompok pengajian yang isinya menganggap kelompoknya paling benar dan menyalahkan yang lain. Kita harus membuka wawasan bahwa Islam itu luas, dan perbedaan itu ada,” tegasnya.
SAM menyatakan bahwa dirinya kini ingin memperbaiki masa depan dan berkontribusi positif bagi bangsa.