jateng.jpnn.com, PATI - Aksi unjuk rasa menuntut pelengseran Bupati Pati Sudewo di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berujung ricuh, Rabu (13/8).
Petugas kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa karena pengunjuk rasa melakukan pelemparan dan kekerasan terhadap aparat.
Sejumlah anggota kepolisian mengalami luka, sementara pengunjuk rasa merasakan pedih di mata akibat gas air mata dan berlarian menyelamatkan diri.
Kepala Polresta Pati Konbes Pol. Jaka Wahyudi bersama Komandan Kodim 0718/Pati Letkol Arm Timotius Berlian Yogi Ananto, sempat menenangkan massa di tengah kerumunan sekitar pukul 10.30 WIB.
“Polri dan TNI pro dengan rakyat. Kami akan mengawal penyampaian aspirasi kalian di dewan. Tolong tetap kondusif dan jangan anarkis,” ujar Jaka.
"Kami akan mengawal kalian semua. Intinya harus aman. Jangan sampai ada yang disusup-susupi," kata Letkol Timotius menambahkan.
Aksi ini dipicu kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Meskipun kenaikan tidak berlaku merata, beberapa objek pajak hanya naik 50 persen, pernyataan Bupati Sudewo yang menantang masyarakat untuk berdemo, bahkan hingga 50.000 orang, memicu kemarahan publik.