Dua RT di Pluit Terendam Banjir Rob, Ketinggian Air Capai 55 Sentimeter

1 month ago 39
Ilustrasi - Banjir rob

KabarJakarta.com — Dua wilayah Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Jumat pagi. Genangan air tercatat masih bertahan hingga pukul 06.00 WIB, dengan ketinggian air mencapai 55 sentimeter.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, menjelaskan bahwa banjir rob melanda dua RT dan menimbulkan genangan setinggi 25 hingga 55 sentimeter. Menurutnya, fenomena ini tidak berdiri sendiri, melainkan diperparah oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Jakarta Utara selama tiga jam pada Kamis malam.

Naiknya muka air laut akibat pasang maksimum telah menimbulkan limpasan ke daratan, khususnya di wilayah pesisir seperti Pluit dan Muara Angke. “Penanganan sedang berlangsung. Personel di lapangan telah dikerahkan sejak dini hari,” ujar Yohan.

BPBD DKI Jakarta bergerak cepat dengan mengoordinasikan berbagai unsur teknis seperti Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat). Fokus utama adalah melakukan penyedotan genangan, memastikan tali-tali air berfungsi optimal, serta mengevakuasi warga bila diperlukan.

Kawasan terdampak ditargetkan bebas dari genangan dalam waktu sesingkat mungkin. Meski demikian, BPBD tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak mengabaikan potensi genangan lanjutan. Terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan rendah dan dekat pesisir.

Ketua RW 22 Kelurahan Pluit, Bani, menuturkan bahwa air pasang mulai memasuki lingkungan Muara Angke pada Kamis malam. Menurutnya, ini adalah banjir rob yang terparah dalam beberapa pekan terakhir karena bersamaan dengan turunnya hujan deras. “Air naik lebih cepat dibanding biasanya karena hujan memperparah kondisi. Warga kami sudah siaga, tapi tetap butuh bantuan penyedotan dari dinas terkait,” ujarnya.

Sementara itu, banjir rob sebelumnya juga sempat merendam satu ruas Jalan RE Martadinata di kawasan Papanggo, Tanjung Priok. Namun berdasarkan pemantauan terakhir, air di lokasi tersebut telah surut pada Jumat pagi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini banjir rob sejak 24 Mei yang diperkirakan berlangsung hingga 31 Mei 2025. Peningkatan pasang laut ini dipicu oleh fenomena Super New Moon, yakni kondisi di mana bulan berada pada posisi terdekat dengan bumi (perigee) dan bertepatan dengan fase bulan baru. Kombinasi ini menyebabkan pasang laut mencapai titik maksimum dan memicu banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

BMKG juga mencatat bahwa kondisi meteorologis seperti angin kencang dan tekanan udara rendah turut memengaruhi peningkatan tinggi muka air laut. Hal ini meningkatkan risiko banjir di kawasan pesisir, terutama ketika terjadi secara bersamaan dengan hujan lokal.

Masyarakat diminta untuk terus mengikuti informasi terkini dari BMKG dan BPBD DKI Jakarta. Dalam keadaan darurat, warga dapat menghubungi layanan panggilan cepat 112 yang beroperasi 24 jam tanpa dipungut biaya. Pemerintah daerah memastikan bahwa upaya tanggap darurat dilakukan secara maksimal untuk meminimalkan dampak banjir terhadap kehidupan warga.

Read Entire Article
| | | |