Dugaan Korupsi dan Fraud di Bank BJB  

4 hours ago 8
Kantor Pusat Bank BJB Bandung.Dok-KabarSunda

KabarJakarta.com- Ditengah Gencarnya KPK dan Kejagung Mengusut Dugaan Korupsi Bank BJB, Kini Bank BJB Dihadapkan Fraud Puluhan Miliar Karyawan Bank BJB Menggelapkan Dana Nasabah.

Badai korupsi yang mengantam salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bank Plat Merah milik Pemrov Jawa Barat dan Banten serta Kab/Kota Jabar dan Kab/Kota Banten seolah tidak pernah habis.

Bank BJB pada tahun 2021, 2022 dan Semester 1 2023 telah merealisasikan Beban Promosi sesuai Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten seluruhnya sebesar Rp1.159.546.184.272,00. Realisasi tersebut antara lain berupa Beban Promosi Umum dan Produk bank sebesar Rp.820.615.975.948,-.

Dari realisasi beban promosi umum dan produk bank tersebut, diantaranya sebesar Rp.801.534.054.232,00 dikelola oleh Divisi Corporate Secretary (Corsec). Belum tuntasnya dugaan korupsi dalam kasus ini, walaupun KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka YR selaku mantan Dirut Bank BJB; WH, pimpinan Divisi Corporate Secretary WH; pengendali perusahaan agensi AM dan CKM berinisial KAD; pengendali agensi BSCA dan PT WSBE inisial SUH; dan pengendali PT CKSB dan PT CKMB inisial RPJK. Kata Ait M Sumarna Ketua LSM Trinusa Jabar Kepada KabarSunda,(Grup KabarJakarta),Senin,(15/9/2025).

Selain dugaan kasus korupsi iklan yang ditangani KPK, kata Ait, Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) mengusut Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja Kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang beralamat kantor pusat Jl.KH.Samanhudi 88 Jetis,Sukoharjo Jawa Tengah oleh PT.Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk (Bank BJB) Sebesar Rp 550.000.000.000,00 tanpa agunan.

Kejaksaan Agung RI telah menetapkan tiga orang tersangka dari pihak Bank BJB yaitu, Dicky Syahbandinata (DS) selaku Pimpinan Divisi Komersial dan Korporasi Bank BJB tahun 2020, Yuddy Renaldi (YR) selaku Direktur Utama Bank BJB 2019-Maret 2025, Benny Riswandi (BR) selaku Senior Executive Vice Presiden Bisni Bank BJB 2019-2023.

Bahkan kasus korupsi Iklan di Bank BJB menyeret Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Berapa kali rilis yang dikeluarkan KPK akan memanggil RK, namun sampai saat ini belum juga.

Belum tuntasnya kedua kasus jumbo ini, kini Bank BJB dihadapkan pada kasus penggelapan dana nasabah (Fraud) oleh karyawan Bank BJB terjadi di cabang Kuningan, Jawa Barat, dengan nilai mencapai Rp12,5 miliar dan BJB Cabang  Soreang Rp 2,1 Miliar.

Lanjut Ait, Fraud adalah tindakan penipuan atau kecurangan yang dilakukan dengan sengaja untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau merugikan orang lain. Fraud dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti: Penggelapan dana: Mengambil atau menggunakan dana yang tidak seharusnya.

Penipuan: Memberikan informasi palsu untuk mendapatkan keuntungan. Pemalsuan: Membuat atau menggunakan dokumen palsu untuk mendapatkan keuntungan.

Fraud dapat terjadi di berbagai sektor, termasuk keuangan, bisnis, dan pemerintahan. Dalam kasus Bank BJB, fraud dapat berupa penggelapan dana nasabah atau penggunaan informasi palsu untuk mendapatkan keuntungan.

Modus operandi yang digunakan adalah dengan tidak menyetorkan uang nasabah ke kas bank, melainkan mengalihkannya untuk kepentingan pribadi. Berikut beberapa detail tentang kasus ini. Dugaan penggelapan dana nasabah mencapai Rp12,5 miliar, bahkan ada informasi yang menyebutkan nilai lebih besar dari itu.

Karyawan Bank BJB diduga membuat bilyet deposito palsu untuk nasabah prioritas, sehingga dana nasabah tidak tercatat di bank yang menjadi korban adalah mereka yang memiliki layanan khusus dan penyimpanan dana besar.

Kasus serupa juga terjadi Bank BJB Cabang Soreang, seorang pegawai Bank BJB Cabang Soreang diduga menggelapkan dana nasabah sebesar Rp2,1 miliar. Kasus ini terungkap setelah tim pengawasan internal perusahaan menemukan indikasi penyelewengan dalam proses audit rutin

Detail Kasus BJB Soreang: nilai penggelapan: Rp2,1 miliar dengan modus operandi Pegawai mencuri dana perusahaan untuk kepentingan pribadi. Berbagai kasus ini tentu sangat memprihatinkan dan dapat merusak kepercayaan nasabah terhadap Bank BJB. tutur Ait.

Antara dugaan korupsi dan fraud di Bank BJB keduanya sama sama”Rampok”dan merugikan citra bank dari aspek kepercayaan masyarakat dan pemilik saham dalam hal ini Pemprov, Kab/Kota di Jabar dan Pemrov Banten,Kab/kota se Banten.pungkasnya

Read Entire Article
| | | |