Ekonom CELIOS Ungkap Tarif Trump 19% Berisiko Tinggi Bagi Indonesia

14 hours ago 15

Ekonom CELIOS Ungkap Tarif Trump 19% Berisiko Tinggi Bagi Indonesia

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Presiden AS Donald Trump. Foto: Mandel Ngan/AFP

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Ekskutif Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menilai tarif yang diberikan pemerintah Amerika Serikat kepada Indonesia sebesar 19 persen cukup berisiko.

"Tarif 19 persen untuk barang ekspor Indonesia ke AS, sementara AS bisa mendapat fasilitas nol perssn sebenarnya punya risiko tinggi bagi neraca dagang Indonesia," ungkap Bhima kepada JPNN.com Rabu (16/7).

Menurut Bhima, di satu sisi memang ekspor produk alas kaki, pakaian jadi, CPO, dan karet diuntungkan dengan tarif 19 persen. 

Di sisi lainnya impor produk dari AS akan membengkak, salah satunya sektor migas, produk elektronik, suku cadang pesawat, serealia (gandum dsb), serta produk farmasi. 

"Tercatat sepanjang 2024, total impor lima jenis produk ini mencapai USD 5,37 miliar setara Rp 87,3 triliun," beber Bhima.

Ke depan, kata Bhima, AS akan untung besar dari penetrasi ekspor gandum ke Indonesia karena tarif nol persen. Konsumen mungkin senang harga mie instan, dan roti bakal turun, tetapi produsen pangan lokal terimbas dampak negatifnya. 

Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya mendorong akses pasar ke Eropa sebagai bentuk diversifikasi pasar paska EUI-CEPA disahkan. 

"Begitu juga dengan pasar intra-ASEAN bisa didorong. Jangan terlalu bergantung pada ekspor ke AS karena hasil negosiasi tarif tetap merugikan posisi Indonesia," ungkap Bhima.

Direktiur Ekskutif Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menilai tarif yang diberikan pemerintah Amerika Serikat kepada Indonesia sebesar 19 %

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |