bali.jpnn.com, UBUD - Festival Sastra Saraswati Sewana yang digagas Yayasan Puri Kauhan Ubud, Gianyar, Bali, kembali bergulir pada 10 – 14 Juli 2025.
Festival kali kelima ini mengangkat tema, Brahmasara Bhawana Mukti atau teknologi untuk kemajuan peradaban.
Menurut Ketua Yayasan Puri Kauhan A.A Gde Ngurah Ari Dwipayana, tema ini untuk merespons lompatan terakhir dalam sains dan teknologi yang telah mengubah bahkan mendisrupsi cara hidup, cara bekerja, berkomunikasi dan berinteraksi.
“Kemajuan teknologi melalui revolusi industri 4.0 telah memicu perubahan signifikan dalam lanskap sosial, ekonomi dan budaya masyarakat global, termasuk masyarakat Bali,” ujar A.A gde Ngurah Ari Dwipayana di Ubud, Jumat (27/6) sore.
Oleh karena itu, kata Koordinator Staf Khusus Presiden RI periode 2019-2024, Yayasan Puri Kauhan Ubud berupaya menjadi melting pot yang mempertemukan berbagai pihak untuk duduk bersama dan berdiskusi membahas tentang teknologi dan budaya.
“Kemajuan teknologi itu tidak boleh melupakan nilai luhur budaya Bali sebagai pegangan masa depan generasi penerus,” kata Ari Dwipayana, sapaan akrabnya.
Salah satu nilai luhur budaya Bali yang wajib dipertahankan adalah Tri Wisesa Yoga, yakni Satyam (kebenaran), Sivam (kesucian) dan Sundaram (keindahan).
Nilai-nilai tersebut menjadi pegangan krama Bali, termasuk generasi milenial dan generasi Z, yang hidup di tengah gempuran teknologi terkini, mulai dari AI, big data hingga robotic.
