jatim.jpnn.com, BLITAR - Penceramah kondang KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq menyebut Presiden pertama RI Soekarno sebagai danyang-nya bangsa Indonesia. Hal itu dia sampaikan saat memberikan tausiah dalam Haul Akbar ke-55 Bung Karno di simpang empat Jalan Ir Soekarno, Kota Blitar, Jumat (20/6) malam.
“Bung Karno danyange orang Indonesia. Dalam bahasa Inggris, disebut founding father (bapak bangsa), tetapi dalam bahasa Jawa, danyang itu dari kata dahyang. Artinya, bukan hantu, melainkan leluhur, orang tua,” ujar Gus Muwafiq.
Menurutnya, tradisi mudik yang masih dijalankan masyarakat Indonesia adalah bentuk simbolik kembali kepada leluhur—sebuah penghormatan yang juga tercermin dalam peringatan wafat Bung Karno.
Gus Muwafiq mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat Blitar dan Pemerintah Kota Blitar dalam menyelenggarakan haul secara terbuka dan merakyat.
“Alhamdulillah, masyarakat Indonesia tidak lupa sejarah, mereka kembali kepada leluhurnya, Bung Karno,” katanya.
Dalam acara tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo yang hadir mewakili keluarga Bung Karno, menyampaikan bahwa Bung Karno tetap hidup di hati rakyat.
“Bung Karno adalah api perjuangan yang terus menyala. Sosok luar biasa yang melewati masa sulit demi kemerdekaan bangsa,” kata Ganjar.
Dia menyebut acara haul perdana yang digelar terbuka untuk masyarakat umum ini bisa menjadi magnet spiritual dan historis bagi Blitar ke depan.
