bali.jpnn.com, DENPASAR - Target pemerintah mengakhiri kasus AIDS pada 2030 menghadapi jalan terjal.
Berdasar data Forum Peduli AIDS (FPA) Bali, sepanjang 2024 tercatat 2.006 orang dinyatakan sebagai pengidap HIV, sementara sejak Januari-Juli 2025 sebanyak 1.193 kasus.
Persoalan kian pelik karena temuan kasus baru tidak hanya ditemukan pada orang dewasa, tetapi juga pelajar SMA dan SMP.
“Kami menemukan anak-anak usia sekolah, masih SMA, positif HIV dari hubungan seks.
Yang ditangani Yayasan Kerti Praja (YKP), ada empat anak pelajar SMA kena HIV karena hubungan laki-laki dengan laki-laki (LSF) dan satu anak SMP dari Tabanan," ujar Pengelola Program HIV Klinik Utama WM Medika, Yayasan Kerti Praja, Dewa Nyoman Suyetna, Sabtu (11/10).
Untuk orang dewasa, dalam sebulan minimal 15 orang terdeteksi mengidap HIV di Kota Denpasar setelah memeriksakan diri di YKP.
Oleh karena itu, kata Dewa Suyetna, pendikan tentang HIV/AIDS sejak dini sangat penting untuk diketahui para pelajar.
Cara ini, kata dia, menjadi solusi paling pas untuk mencegah penyebaran HIV di kalangan pelajar di Provinsi Bali.



















































