jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengomentari rencana Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang tengah mempertimbangkan kenaikan tarif Transjakarta.
Dia menyebut kenaikan tarif itu merupakan kebijakan strategis yang perlu dipahami dalam konteks keberlanjutan layanan transportasi publik di ibu kota.
"Keputusan ini bukan semata soal menaikkan tarif, tetapi tentang memastikan keberlangsungan dan peningkatan kualitas sistem transportasi publik," kata Kenneth di Jakarta, Rabu (28/10).
Pria yang akrab disapa Bang Kent itu menjelaskan saat ini sistem transportasi publik seperti Transjakarta masih menanggung beban subsidi yang cukup besar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Dia menyebut subsidi per tiket sudah mencapai angka di atas Rp 9.000 per penumpang.
"Model tarif seperti ini kurang mencerminkan pemulihan biaya yang sehat dalam jangka panjang. Jika subsidi terus dibiarkan tanpa evaluasi, dikhawatirkan akan mengganggu kemampuan pemerintah dalam menjaga kualitas layanan, memperluas jaringan, dan menambah armada baru," ujar Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu.
Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa dukungannya terhadap kenaikan tarif bukan tanpa syarat.
Bang Ken kerharap kebijakan tersebut dilaksanakan secara bertahap dan disertai dengan peningkatan mutu layanan serta perlindungan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.





















































