jateng.jpnn.com, PATI - Aksi unjuk rasa menuntut pelengseran Bupati Pati Sudewo di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang awalnya berlangsung tertib, berubah ricuh, pada Rabu (13/8).
Kerusuhan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, setelah beberapa pengunjuk rasa melempar air mineral dan benda-benda lain ke arah petugas keamanan.
Petugas yang berupaya menenangkan massa terpaksa menembakkan gas air mata, membuat sebagian pengunjuk rasa bubar.
Namun, sebagian lainnya melakukan perusakan pagar, membakar mobil, dan merusak kaca perkantoran di kompleks Pendopo Kabupaten Pati, Jalan Tombronegoro.
Salah satu warga, Prayogo, menyebut mobil yang hangus terbakar di Jalan Dokter Wahidin diduga milik aparat keamanan dan sempat terbalik saat kericuhan.
Sementara itu, beredar informasi adanya korban meninggal, tetapi belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang.
Aksi ini bermula dari polemik kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Meski kenaikan tidak berlaku merata (beberapa objek pajak hanya naik 50 persen), pernyataan Bupati Sudewo yang mempersilakan warga berdemo hingga 50 ribu orang dinilai menyakiti hati masyarakat.



















































