jatim.jpnn.com, SURABAYA - Raut wajah sedih tak bisa disembunyikan dari perempuan bernama Choiru Ummah (29).
Bak disambar petir, warga Kutisari Surabaya itu mendapatkan kabar duka, Ponpes Al Khoziny, Buduruan, Sidoarjo yang menjadi tempat menimba ilmu sepupunya bernama Farhan (17), ambruk pada Senin (29/9).
Nahasnya, Farhan juga dilaporkan hilang saat insiden yang menewaskan 67 santri tersebut.
Ditemui di kediaman Farhan Jalam Kutisari, Choiru menceritakan sepupunya itu telah mondok di Ponpes Al Khoziny selama lima tahun.
Keinginan mondok itu sebenarnya bukan berangkat dari diri sendiri, tetapi dorongan orang tuanya. Namun, Farhan juga senang menjalani aktivitas sebagai santri untuk menimba ilmu agama di sana.
“Sudah lima tahun (mondok). Sebetulnya sih ada arahan dari oranh tua, tetapi dia juga mau belajar,” kata Choiru, Rabu (8/10).
Ketekunan dan niat mempelajari agama lebih dalam itu terbukti mana kala banyak perubahan positif yang dirasakan keluarga dalam diri Farhan.
Sejak mondok, Farhan menjadi lebih santun serta bisa menjaga lisannya agar tak menyakiti orang lain.


















































