Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Peringkat ke-11 Dunia

1 month ago 36
Ilustrasi - Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di Jakarta

KabarJakarta.com — Kualitas udara di Jakarta pada Rabu pukul 06.09 WIB masuk dalam kategori tidak sehat, berdasarkan data dari laman IQAir. Jakarta menempati peringkat ke-11 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) Jakarta tercatat pada angka 131, dengan konsentrasi partikel halus PM2,5 mencapai 47,8 mikrogram per meter kubik.

Angka tersebut menunjukkan bahwa kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif. Artinya, udara dapat berdampak buruk bagi manusia dan hewan yang memiliki sensitivitas tinggi, serta dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan dan menurunkan nilai estetika lingkungan.

Kategori “tidak sehat” sendiri memiliki rentang PM2,5 antara 51–100, dengan dampak signifikan bagi kesehatan manusia, hewan, serta tumbuhan yang peka.

Adapun kategori “baik” mencakup rentang PM2,5 antara 0–50, yang artinya tidak memberikan efek berarti terhadap kesehatan manusia maupun hewan, serta tidak berdampak pada tumbuhan, bangunan, atau nilai estetika.

Sementara itu, kategori “sangat tidak sehat” berada dalam rentang PM2,5 sebesar 200–299, yang berarti dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.

Kategori paling berbahaya berada pada PM2,5 antara 300–500, di mana kualitas udara dapat menyebabkan dampak kesehatan serius secara umum.

Berikut daftar kota dengan kualitas udara terburuk versi IQAir:

  1. Kuwait City, Kuwait (184)

  2. Santiago, Chili (167)

  3. Tehran, Iran (163)

  4. Minneapolis, Amerika Serikat (162)

  5. Delhi, India (156)

  6. Manama, Bahrain (155)

  7. Shanghai, China (153)

  8. Kinshasa, Kongo (151)

  9. Doha, Qatar (149)

  10. Dubai, Uni Emirat Arab

Jakarta berada pada posisi ke-11 setelah Dubai.

Masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dengan mengenakan masker, terutama saat melakukan aktivitas di luar ruangan.

Read Entire Article
| | | |