jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengungkap masih banyak dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyuplai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum memenuhi standar higienis.
Dari 55 dapur yang beroperasi di KotacSemarang, baru tiga yang lolos sertifikasi Laik Higienis Sanitasi (LSHS).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang Abdul Hakam menyatakan sertifikat tersebut penting agar makanan yang diberikan kepada siswa aman dikonsumsi.
“Yang punya SLHS baru 3 dari 55 (SPPG) di Semarang,” ujar Abdul Hakam secara singkat, Kamis (2/10).
Di tengah maraknya kasus keracunan menu MBG di berbagai daerah, Pemkot Semarang mulai mengambil langkah antisipatif.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Endang Sarwiningsih menyebut telah memberikan pelatihan kepada kepala SPPG dari dapur baru.
“Ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan keracunan dalam praktik makan bergizi gratis,” kata Endang.
Menurutnya, sejauh ini sudah ada 25 dapur SPPG yang mengikuti pelatihan. Pelatihan tersebut mengedepankan penilaian bahan pangan segar sebelum disajikan ke siswa.



















































