jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy alias Rommy menanggapi sinis wacana Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono yang akan maju sebagai calon ketua umum definitif dalam Muktamar PPP.
Rommy menilai meski Mardiono berhak mencalonkan diri seperti kader lainnya, syarat menjadi ketua umum bukan cuma soal hak, tetapi butuh prestasi, sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga PPP.
“Kita kan mengikuti secara seksama bahwa ketua umun itu dalam anggaran rumah tangga PPP harus seseorang yang memiliki prestasi. Nah, kalau dari 19 kursi kemudian hilang, apa itu bisa disebut prestasi?,” sindir Rommy di sela Rakorwil PPP Jatim di Vasa Hotel Surabaya, Minggu (29/6).
Rommy mengakui Mardiono masih mendapat dukungan dari beberapa wilayah seperti NTT, Papua, dan DKI Jakarta.
“Itu basis tradisional Pak Mardiono dan tentu adalah hak setiap kader partai untuk mencalonkan diri,” kata dia.
Namun, dia menekankan prestasi politik adalah parameter penting untuk layak maju sebagai Ketum PPP.
Rommy menyebut, Muktamar PPP akan digelar pada 29 September–1 Oktober 2025 di Bali. Forum tersebut akan diikuti sekitar 700 suara dari seluruh kabupaten/kota, provinsi, dan tambahan suara dari daerah dengan perolehan kursi legislatif tinggi.
“Ada insentif suara bagi daerah yang meraih kursi legislatif lebih dari empat. Jadi, bisa tembus 700 suara,” jelasnya.