jateng.jpnn.com, TEMANGGUNG - Aksi protes kebijakan Over Dimension Over Loading (ODOL) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dilakukan oleh ratusan sopir truk.
Mereka melakukan aksi blokade jalan nasional di kawasan Parakan, Kamis (19/6) malam hingga Jumat (20/6) dini hari, sebagai bentuk penolakan terhadap aturan yang dinilai menyulitkan mereka.
Truk-truk sengaja diparkir di tengah jalan, menyebabkan kemacetan panjang tak terelakkan. Bahkan, sweeping terhadap bus malam pengangkut cabai pun dilakukan, barang-barang langsung diturunkan dari kendaraan sebagai bentuk kekecewaan.
Menyikapi situasi ini, Bupati Temanggung Agus Setyawan angkat bicara dan mendesak pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan untuk meninjau ulang kebijakan ODOL yang dinilai belum berpihak kepada realitas di lapangan.
"Kami berharap ada evaluasi menyeluruh dari Kemenhub dan ruang dialog terbuka dengan semua pihak," tegas Bupati Agus, Jumat (20/6).
Dia menilai meski aturan dibuat demi keselamatan, implementasinya perlu mempertimbangkan kondisi riil pengemudi dan pelaku usaha angkutan barang, utamanya yang menopang distribusi hasil pertanian.
Agus berharap aksi sopir truk ini menjadi bahan pertimbangan serius bagi pembuat undang-undang di Jakarta.
"Saya yakin para sopir ini bisa diatur dan bersikap kooperatif, asalkan ke depan kebijakannya tidak menyulitkan rakyat kecil," tambahnya.
