jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 1.000 madrasah di 34 provinsi mengikuti pelatihan dan bimbingan teknis Program Madrasah Layak Belajar 2025.
Peserta berasal dari 343 kabupaten/kota, termasuk 18 madrasah di wilayah 3T, dengan tujuan meningkatkan mutu fasilitas belajar dan mendukung pemerataan pendidikan.
Program ini difokuskan pada renovasi ruang kelas, perpustakaan, serta peningkatan sanitasi.
Upaya tersebut diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran sekaligus menumbuhkan pola hidup sehat di kalangan siswa madrasah.
Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, menyampaikan bahwa inisiatif ini selaras dengan komitmen Indonesia dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan ke-4 tentang pendidikan berkualitas.
Selain mendukung pencapaian SDGs, program ini juga sejalan dengan agenda Asta Cita pemerintah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia serta pemerataan pembangunan pendidikan di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil.
Imdadun menegaskan, dukungan pendanaan yang dialokasikan memungkinkan madrasah penerima manfaat untuk lebih fokus pada peningkatan fasilitas pembelajaran, sehingga literasi dan kualitas belajar siswa dapat terus ditingkatkan.
Melalui pelatihan teknis, para pengelola madrasah juga dibekali keterampilan dalam mengelola bantuan, melaksanakan renovasi sesuai pedoman, serta menyusun laporan program secara transparan dan akuntabel.