jatim.jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membeberkan capaian program Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di Jatim.
Hingga pertengahan Agustus 2025, tercatat 8.420 unit atau 99 persen KDKMP berbadan hukum merupakan koperasi baru, sedangkan 74 unit lainnya merupakan pengembangan.
“Dari jumlah itu, sudah ada 68 KDKMP yang mulai beroperasi di kabupaten/kota seluruh Jawa Timur,” kata Khofifah saat Rapat Konsolidasi Program Prioritas Nasional Bidang Pangan, Kamis (21/8).
Khofifah mengakui sebagian besar KDKMP masih menghadapi kendala permodalan. Rata-rata koperasi baru itu memiliki modal di bawah Rp2 juta.
“Karena itu, perlu penguatan modal. Salah satunya dengan berbagi proses bersama lembaga keuangan seperti Himbara, Danantara, maupun Bank Pembangunan Daerah,” ujarnya.
Mantan Mensos RI itu juga mengusulkan skema pembayaran konsinyasi untuk pasokan komoditas dari BUMN. Dengan pola itu, KDKMP hanya menyediakan gerai dan rak, sedangkan modal besar tidak perlu dikeluarkan.
“Barang yang disuplai BUMN bisa pakai skema konsinyasi. Koperasi hanya sediakan lapak, sementara hasil penjualan dibagi sesuai kesepakatan,” terang Khofifah.
Selain konsinyasi, Khofifah juga mendorong dukungan CSR perbankan untuk penguatan modal, tata kelola, hingga promosi koperasi. Dia mencontohkan koperasi di Jabon, Sidoarjo, yang sudah bekerja sama dengan BRI.