Aturan Berubah-Ubah, Pengecer Elpiji 3 Kg Bingung, Stoknya Langka

3 hours ago 2

Kamis, 06 Februari 2025 – 13:37 WIB

Aturan Berubah-Ubah, Pengecer Elpiji 3 Kg Bingung, Stoknya Langka - JPNN.com Jatim

Sejumlah warga mengantre untuk membeli gas elpiji tiga kilogram di salah satu pangkalan gas elpiji di Kampung Malang, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (4/2). Pangkalan gas elpiji yang berada di kawasan pemukiman padat penduduk di pusat Kota Surabaya itu terpantau melayani warga yang rela antre untuk mendapatkan gas elpiji tiga kilogram bersubsidi. ANTARA Jatim/Didik Suhartono/mas.

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pengecer elpiji 3 kilogram di Surabaya kebingungan dengan aturan penjualan gas subsidi yang berubah-ubah. Di sisi lain stoknya mengalami kelangkaan dan menjadi masalah.

Pada awal Februari 2025, pemerintah melarang penjualan gas melon di kalangan pengecer. Masyarakat hanya bisa membeli di pangkalan resmi sesuai HET yang berujung pada antrean panjang.

Kebijakan menjual elpiji 3 kg di pangkalan pun menuai penolakan dari berbagai pihak. Pemerintah melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan mengalihkan pengecer ke status sub-pangkalan.

Sub-pangkalan nantinya akan dibekali aplikasi yang bernama Merchant Apps Pangkalan Pertamina.

Ahmad Bashori (30), pengecer elpiji 3 kg di Jalan Ngagel Madya Baru itu mengaku masih bingung peraturan mana yang harus diikuti. 

Bashori mengatakan di toko kelontongnya masih kerap kehabisan stok elpiji 3 kg hingga mengalami kelangkaan.

"Ya, bingung masih belum tahu seperti apa, tetapi senangnya itu sekarang sudah tidak dilarang lagi kami jualan. Soalnya warga sini juga banyak yang cari elpiji 3 kg," kata Bashori, Rabu (5/2).

Bashori mengatakan dari pangkalan belum bisa mengirim stok elpiji 3 kg sesuai permintaan. Mereka hanya mampu mengirimkan separuh dari jumlah pengiriman normal.

Pengecer elpiji 3 kg di Surabaya kebingungan dengan aturan baru dari pemerintah yang berubah-ubah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News

Read Entire Article
| | | |