jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Data dari Kepolisian Resor Bantul mencatat bahwa sejak Januari hingga Juni 2025 Juni terdapat 14 kasus bunuh diri di wilayah Bantul.
Guna menanggulangi masalah warga Bantul yang bisa memicu tindakan bunuh diri, Pemerintah Kabupaten Bantul menyediakan layanan konsultasi psikologi bagi keluarga dan warga yang mengalami masalah psikis maupun psikologis.
Inisiatif ini bertujuan mencegah warga mengambil jalan pintas seperti mengakhiri hidup akibat tekanan mental yang berat.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menjelaskan bahwa layanan psikologi ini tersedia melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang berada di bawah koordinasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk (DP3APP) Bantul.
Di Puspaga, sejumlah psikolog profesional siap memberikan advokasi dan asistensi bagi warga yang membutuhkan.
“Kami ada layanan psikolog, kami punya Puspaga. Di sana ada beberapa petugas dari para psikolog yang kami tugaskan untuk memberikan advokasi,” ujar Bupati Abdul Halim saat ditemui di Bantul, Senin (16/6).
Menurut Bupati, layanan ini terbuka untuk siapa saja yang menghadapi stres atau tekanan hidup, terutama keluarga yang sedang mengalami masalah psikologis atau psikis.
Psikolog akan membantu memberikan solusi dan mendampingi agar warga tidak terjebak dalam pikiran negatif.