jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Aries Agung Paewai menyatakan mahasiswa baru harus siap menjadi game changer di era disrupsi.
Hal itu dia sampaikan di hadapan 1.825 mahasiswa baru Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Aries menyebut Jawa Timur punya potensi besar dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Hal itu ditopang oleh prestasi para pelajar, penerimaan PTN tertinggi, serta posisi strategis Jatim sebagai Center of Gravity Indonesia Timur.
“Artinya, kesempatan untuk maju terbuka lebar, tetapi kalau hanya diam, bisa menjadi beban. Sebagai mahasiswa baru, kalian adalah aset penting. Gunakan masa muda untuk belajar, berkarya, dan berinovasi,” ujar Aries, Jumat (22/8).
Dia menambahkan Jatim kini memiliki lebih dari 70 persen penduduk usia produktif. Modal besar ini, kata dia, harus diimbangi dengan kompetensi agar bisa terserap di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
“Kuliah bukan hanya cari ijazah, tetapi skill, pengalaman, dan jaringan. Jadilah lulusan yang dicari, bukan lulusan yang menunggu,” ujarnya.
Menurutnya, era revolusi industri 4.0, AI, robot, big data, hingga digitalisasi menuntut mahasiswa untuk adaptif. Sebagian pekerjaan lama hilang, tetapi banyak peluang baru tercipta.
“Mahasiswa harus punya ide, berani kerja sama, dan menciptakan solusi. Sejarah digerakkan oleh game changer, orang yang memberi makna baru dan mengubah dunia. Mahasiswa Unesa juga bisa menjadi game changer. Pertanyaannya: siapkah kalian?,” ucapnya.