jatim.jpnn.com, SURABAYA - Sebuah insiden terjadi dalam perjalanan pulang jemaah haji Kloter 33 asal Kabupaten Jember dari Debarkasi Surabaya.
Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5688 rute Jeddah–Muscat–Surabaya yang mereka tumpangi terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sabtu (21/6), menyusul adanya laporan ancaman bom.
Informasi dugaan ancaman diterima melalui surat elektronik yang dikirim oleh pihak tak dikenal ke Air Traffic Control (ATC) Jakarta Area Control Center (ACC).
Informasi ini kemudian diteruskan ke ATC Kuala Lumpur yang langsung menginformasikannya kepada pilot. Atas dasar itu, pesawat diarahkan mendarat darurat di Medan untuk pemeriksaan keamanan lebih lanjut.
Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo menyampaikan bahwa seluruh jemaah dalam kondisi aman dan tidak mengetahui adanya ancaman saat proses pendaratan berlangsung sehingga tidak terjadi kepanikan di dalam pesawat.
"Alhamdulillah, jemaah semuanya dalam kondisi sehat dan tenang. Tim keamanan masih melakukan pemeriksaan terhadap pesawat. Para jemaah sendiri telah dievakuasi ke hotel dan saat ini sedang beristirahat," ujar Sugiyo.
Pihak maskapai Saudia Airlines menanggung seluruh biaya akomodasi selama jemaah berada di Medan.
PPIH Debarkasi Surabaya juga telah berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember agar pihak keluarga jemaah mendapatkan informasi akurat dan tidak merasa khawatir.
