jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Daerah Istimewa Yogyakarta menolak keras kesepakatan dagang Amerika Serikat dengan Pemerintah Indonesia.
Koordinator MPBI DIY Irsad Ade Irawan mengatakan perjanjian dagang ini justru akan merugikan buruh, petani dan pelaku industri nasional.
"Ini adalah bentuk ketidakadilan perdagangan yang dapat mempercepat deindustrialisasi, menghancurkan petani lokal dan melemahkan ketahanan energi nasional," kata Irsad.
Dia mengatakan dalam perjanjian dagang tersebut Indonesia akan membeli energi dan produk pertanian senilai hampir $20 miliar, ekspor dikenakan tarif tinggi hingga pembelian pesawat boeing.
"MPBI DIY menilai bahwa perjanjian ini tidak hanya mengabaikan prinsip keadilan ekonomi, tetapi juga mengancam masa depan puluhan juta buruh Indonesia," katanya.
Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah meninjau ulang kesepakatan dengan AS dan melibatkan buruh, pelaku usaha dan masyarakat dalam prosesnya.
Selain itu, MPBI menolak pembukaan pasar tanpa syarat timbal balik yang adil dan setara.
Kemudian, moratorium implementasi hingga ada kajian dampak ekonomi, sosial dan Ketenagakerjaan yang komprehensif dan transparan.