jatim.jpnn.com, SURABAYA - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Campurejo angkat bicara terkait siswa SDN Semanding yang keracunan seusai menyantap paket program makan bergizi gratis (MBG).
Kepala SPPG Campurejo Gilang Gumelar mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi. Sampel makanan telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk memastikan penyebab pasti sakit yang dialami para siswa.
"Hasil uji laboratorium baru bisa keluar dalam 1x24 jam. Jadi, saat ini kami juga menunggu hasilnya, apakah benar keracunan penyebabnya dari makanan MBG atau ada faktor lain," jelas Gilang, Kamis (25/9).
Gilang menyatakan seluruh proses pengolahan makanan program MBG dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Mulai dari pemilihan bahan baku, pencucian, hingga pengolahan, dipastikan memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan termasuk konsultasi dengan ahli gizi.
Walakin, Gilang mengaku janggal dengan kasus ini. Sebab, dari sekitar 3.000 porsi makanan yang didistribusikan ke 36 sekolah, hanya di SDN Semanding yang ditemukan kasus siswa mendadak sakit.
"Ada ribuan porsi yang kami distribusikan, tetapi masalah hanya muncul di satu sekolah. Ini yang sedang kami telusuri lebih lanjut, mohon waktu menunggu hasil laboratorium," kata dia.
Pihaknya menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan melakukan evaluasi serta perbaikan agar program MBG berjalan lebih baik ke depan.



















































