
KabarJakarta.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Hong Kong serta perwakilan Busan International Film Festival (BIFF), Korea Selatan, di sela-sela pelaksanaan Cannes Film Festival 2025. Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam membangun jejaring internasional bagi industri film Jakarta.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah memprakarsai pembentukan Jakarta Film Commission sebagai bentuk komitmen nyata kami terhadap kemajuan perfilman nasional,” ujar Rano, Sabtu (17/5).
Rano menyebutkan bahwa komisi ini nantinya akan didukung dengan berbagai insentif, kemudahan perizinan, serta fasilitas pendukung, demi menciptakan ekosistem perfilman yang kondusif dan kompetitif secara global.
Dalam pertemuan dengan Ketua Dewan Pengembangan Film Hong Kong, Dr. Wilfred Wong, serta Asisten Komisioner Badan Pengembangan Industri Budaya dan Kreatif Pemerintah Hong Kong, Mr. Gary Mak, Rano menyampaikan ketertarikannya terhadap kebijakan progresif Hong Kong dalam membangun industri kreatif.
Ia secara khusus menyoroti beberapa inisiatif strategis seperti keterlibatan generasi muda dalam industri film, kebijakan harga tiket bioskop yang terjangkau, hingga berbagai strategi branding Hong Kong sebagai pusat sinema Asia.
Wilfred Wong, yang juga dikenal sebagai aktor senior, menyambut hangat gagasan kerja sama dengan Jakarta. Ia menuturkan bahwa Pemerintah Hong Kong telah berhasil membangun ekosistem perfilman yang dinamis, salah satunya melalui program First Feature Film Initiative (FFFI)—yang mendanai sineas muda—serta skema Film Production Financing Scheme 2.0, yang memperkuat daya saing kreator lokal.
Di sisi lain, Rano juga mengadakan diskusi strategis dengan Direktur Asian Contents & Film Market (ACFM) dari BIFF, Ellen Y.D. Kim. Pertemuan tersebut membuka peluang konkret untuk kolaborasi produksi film antara Jakarta dan Busan.
Ellen bahkan mengundang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan kunjungan resmi ke Busan Film Center di Korea Selatan. Ia menegaskan bahwa sejak ditetapkan sebagai UNESCO Creative City of Film pada 2014, Busan terus menjadi pionir dalam lanskap perfilman Asia.
“Jakarta sebagai kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara kini tengah giat mendorong pertumbuhan sektor perfilman nasional. Kolaborasi dengan kota sinema kelas dunia seperti Busan akan menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekosistem kreatif dan membuka cakrawala kerja sama global,” tegas Rano.
Dengan langkah ini, Jakarta tak hanya meneguhkan komitmennya dalam mendukung sineas tanah air, tetapi juga berupaya menempatkan diri sebagai simpul penting dalam jaringan perfilman internasional.