jatim.jpnn.com, PAMEKASAN - United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) menyebutkan cakupan imunisasi rubella yang rendah di Kabupaten Pamekasan dipicu adanya pandemi Covid-19.
Mengingat saat pandemi Covid-19 sempat mengganggu layanan kesehatan secara luas.
Health Specialist UNICEF Indonesia Dr Armunanto mengatakan peningkatkan kasus campak memang terjadi di beberapa provinsi lain.
Namun, di Kabupaten Sumenep menjadi wilayah dengan kasus terbanyak sehingga ditetapkan status kejadian luar biasa.
“Akibat layanan yang terganggu saat pandemi, kini kita menghadapi kejadian luar biasa campak secara serentak di Indonesia,” kata Dr Amunanto saat memghadiri Rapat Koordinasi dan Audiensi Penanggulangan Kasus Campak di Ruang Peringgitan Dalam Pendopo Kabupaten Pamekasan, Kamis (11/9).
Dr Armunanto mengungkapkan peningkatan kasus campak ini telah diprediksi oleh UNICEF. Maka dari itu, untuk menekan angka kasus diperlukan kolaborasi lintas sektor.
“Masalah kesehatan masyarakat, termasuk campak, harus kita hadapi bersama. Tidak mungkin hanya diselesaikan oleh Dinas Kesehatan,” ujarnya.
UNICEF bersama pemerintah daerah berkomitmen mendukung langkah-langkah penanggulangan campak di Pamekasan.