
KabarJakarta.com — Sebanyak 66 sekolah tingkat SMA, SMK, dan MA dari 16 kabupaten/kota di Jawa Barat resmi menjadi pionir dalam implementasi program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong pencegahan perkawinan anak dan zero bullying di lingkungan pendidikan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jabar, Siska Gerfianti, dalam Rapat Koordinasi dan Kolaborasi Lintas Sektor Optimalisasi Sekolah Siaga Kependudukan di Aula Dewi Sartika, Kantor Dinas Pendidikan Jabar, Selasa (29/4/2025).
Mewakili sambutan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar, Siska menegaskan bahwa pembentukan SSK merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai persoalan kependudukan di kalangan remaja, khususnya pernikahan usia anak dan kekerasan di sekolah.
“SSK bukan sekadar program formalitas. Ini adalah wadah pendidikan nilai kehidupan, perencanaan masa depan, kesehatan reproduksi, dan pembentukan relasi sosial yang sehat bagi pelajar,” ujarnya.
Siska menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang inklusif, aman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
“Sinergi semua pihak dibutuhkan agar anak-anak bisa tumbuh dalam ruang aman yang mendukung perkembangan sosial, emosional, dan intelektual mereka,” jelasnya.
Dengan jumlah penduduk Jawa Barat mencapai lebih dari 50 juta jiwa, Siska menilai isu pernikahan anak dan perundungan masih menjadi tantangan serius setiap tahun. Oleh sebab itu, keberadaan SSK diharapkan bisa meningkatkan kesadaran generasi muda untuk menghindari risiko pernikahan usia dini.
“Pernikahan anak berdampak serius, mulai dari putus sekolah, terbatasnya akses kerja, hingga masalah kesehatan reproduksi. Lewat SSK, kita bisa cegah semua itu,” tambahnya.
Ia pun yakin, jika anak-anak terlindungi dan tumbuh dalam lingkungan yang sehat, maka cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 akan lebih mudah tercapai.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh perwakilan perangkat daerah lintas sektor, komunitas, serta sejumlah narasumber seperti perwakilan BKKBN Jabar, profesional kesehatan, dan Kepala SMA Kosgoro Kota Bogor, Herman Lasrin, sebagai salah satu penggerak SSK.
Turut hadir juga dalam pertemuan tersebut Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah V, Lima Faudiamar, serta kepala sub-bagian tata usaha dari sejumlah Cadisdik lainnya.