jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta melaksanakan intensifikasi pangan menjelang Natal dan Tahun Baru 2026 pada Selasa (9/12).
Kegiatan rutin ini digelar di salah satu pusat oleh-oleh Yogyakarta dan Teras Malioboro 1.
Kepala BBPOM Yogyakarta Ani Fatimah Isfarjanti mengatakan mereka rutin melakukan pengawasan melalui dua kegiatan, yaitu premarket atau sebelum mendapatkan izin edar dan postmarket atau selama produk beredar di masyarakat.
"Intensifikasi dilakukan terkait permintaan produk pangan yang cenderung meningkat, khususnya menjelang Natal dan tahun baru," katanya.
Menurut Ani, situasi ini seringkali digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan pangan yang tidak layak dikonsumsi.
"Target pengawasan dititikberatkan pada bagian hulu rantai peredaran produk pangan importir, distributor, grosir, terutama terhadap sarana yang memiliki rekam jejak pelanggaran atau temuan pangan TlE, kedaluwarsa dan rusak," ujarnya.
Hasil temuan BBPOM di Yogyakarta di lapangan terdapat 35 produk pangan dalam kondisi rusak, 19 produk pangan kedaluwarsa dan 10 produk pangan tanpa izin edar (TIE).
Lebih lanjut, nilai ekonomis temuan tersebut sebesar Rp 6.092.213.






.jpeg)












































