
KabarJakarta.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) akan menggelar Jakarta Future Festival 2025: Collaborate to Elevate! pada 13–15 Juni 2025 di seluruh kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Festival ini diinisiasi sebagai refleksi kolektif atas arah pembangunan masa depan Jakarta. Lebih dari sekadar perhelatan, Jakarta Future Festival 2025 dirancang sebagai platform strategis untuk memperkuat keterlibatan publik dalam proses perencanaan pembangunan, sekaligus menyerap gagasan inovatif dari berbagai elemen masyarakat.
Dengan menyasar keterlibatan aktif Generasi Z dan Generasi Alpha, festival ini menjadi medium partisipatif dalam merumuskan wajah Jakarta ke depan—sebuah kota global yang berkeadilan, adaptif, kompetitif, berkelanjutan, serta responsif terhadap tantangan zaman.
Beragam program interaktif disiapkan untuk menyemarakkan festival ini, antara lain: Talks & Discussions, Exhibition, Entertainment, Creative Market, Creative Installation, hingga Community Activation. Masyarakat diundang tidak hanya sebagai penonton, tetapi sebagai aktor utama dalam proses kolaboratif ini.
Kepala Bappeda DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, menyatakan bahwa Jakarta Future Festival 2025 bukan semata forum sosialisasi rencana pembangunan lima tahun ke depan. Festival ini sekaligus menjadi tonggak menuju perayaan 500 Tahun Jakarta dan bagian integral dari upaya mewujudkan visi kota sebagai salah satu dari 20 kota global terkemuka.
“Festival ini kami harapkan menjadi ruang bersama untuk merayakan sekaligus merefleksikan arah masa depan Jakarta,” ujar Atika pada Rabu, 11 Juni 2025.
Ia menegaskan, semangat inklusivitas menjadi ruh utama penyelenggaraan acara ini. Setiap elemen kota—tanpa kecuali—didorong untuk terlibat, menjadikan festival ini sebagai simbol kepemilikan bersama atas arah pembangunan Jakarta.
“Dengan standar pelaksanaan yang selaras dengan isu-isu global, Jakarta Future Festival juga mempertegas posisi Jakarta di panggung internasional sebagai kota yang progresif dan berpandangan jauh ke depan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Atika menjelaskan bahwa festival ini memiliki dimensi strategis yang tidak dimiliki festival biasa. Setiap ide, gagasan, dan masukan dari publik akan dikurasi dan diolah menjadi policy brief yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jakarta 2025–2029 yang tengah disusun.
“Dengan semangat Collaborate to Elevate!, kami ingin menjadikan festival ini sebagai jembatan kolaborasi lintas sektor untuk membangun Jakarta yang tangguh, berinovasi, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” tegas Atika.
Sebagai informasi, pelaksanaan tahun ini berbeda secara signifikan dari edisi sebelumnya yang digelar di Lapangan Banteng dan lebih bersifat sosialisatif. Kini, pendekatan yang digunakan lebih partisipatif, kolaboratif, dan menjangkau spektrum masyarakat yang lebih luas.
Setiap kegiatan dirancang agar relevan dan kontekstual dengan latar belakang sosial serta pendidikan peserta. Tujuannya, agar publik dapat memahami peran strategis mereka dalam proses pembangunan kota.
Sebagai elemen pengikat dan pemantik antusiasme, festival ini juga menghadirkan pertunjukan musik dan seni dari para musisi ternama Tanah Air. Seluruh pertunjukan bersifat terbuka dan gratis bagi masyarakat, menjadikannya ruang pertemuan yang inklusif dan menyenangkan.
Dengan semangat kebersamaan yang mengemuka, Jakarta Future Festival 2025 diharapkan menjadi milik bersama—ruang dialog, kolaborasi, dan perayaan masa depan ibu kota.