MinyaKita Jadi Sorotan, Mentan Amran Desak Penutupan Perusahaan

3 weeks ago 28
Mentan Amran Pantau Distribusi Minyakita dalam Sidak di Pasar Lenteng Agung.

KabarJakarta.com — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluapkan kegeramannya terhadap kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng MinyaKita di pasaran. Ia menegaskan bahwa pemerintah tak akan segan-segan menindak tegas perusahaan yang terbukti melakukan penimbunan atau permainan harga. Bahkan, Amran meminta agar perusahaan yang tidak mengikuti aturan ditutup dan disegel.

Amran menyampaikan hal ini dalam sebuah kunjungan kerja di Jakarta pada Selasa (12/3). Ia menyoroti bagaimana program MinyaKita, yang seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau, justru malah menjadi sumber permasalahan baru akibat ulah sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Jangan main-main dengan kebutuhan rakyat. Kalau ada yang sengaja menahan stok atau menaikkan harga di luar ketentuan, kami akan tutup perusahaannya. Kami akan segel,” tegas Amran di hadapan awak media.

MinyaKita, yang diluncurkan pemerintah sebagai minyak goreng rakyat dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter, kini mengalami lonjakan harga hingga Rp17.000–Rp19.000 per liter di beberapa daerah. Selain itu, pasokan yang semakin sulit didapatkan membuat masyarakat resah.

Menurut Amran, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Ia menuding ada permainan di tingkat distributor dan produsen yang sengaja membatasi pasokan untuk memperoleh keuntungan lebih besar. Oleh karena itu, ia meminta instansi terkait, termasuk Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan, untuk segera turun tangan.

“Kami sudah koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan. Jika ada yang melanggar, sanksi tegas akan diberikan. Kami akan terus memantau agar MinyaKita tetap tersedia di pasaran sesuai dengan harga yang ditetapkan,” ujarnya.

Pemerintah memastikan bahwa perusahaan yang terbukti melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi administratif hingga pencabutan izin usaha. Tidak hanya itu, penyegelan pabrik dan tindakan hukum juga bisa diterapkan jika ditemukan unsur pelanggaran hukum seperti penimbunan barang.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebelumnya juga telah memperingatkan para produsen minyak goreng agar mematuhi kuota distribusi MinyaKita. Pemerintah telah memberikan insentif berupa relaksasi ekspor bagi produsen yang menyalurkan minyak goreng rakyat, sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk menahan stok atau menaikkan harga.

Dengan sikap tegas yang ditunjukkan Amran, masyarakat berharap pasokan MinyaKita segera kembali normal dan harganya kembali terjangkau. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat menjadi efek jera bagi oknum yang selama ini bermain di pasar minyak goreng.

“Kami hanya ingin harga kembali normal. Kalau memang ada yang menimbun, ya ditindak saja biar tidak menyusahkan rakyat,” ujar Siti, seorang ibu rumah tangga di Jakarta Timur.

Pemerintah berjanji akan terus mengawasi dan menindak tegas segala bentuk kecurangan dalam distribusi minyak goreng, terutama MinyaKita. Dengan adanya tindakan tegas dari Mentan Amran, publik menantikan apakah permasalahan ini benar-benar akan terselesaikan atau masih akan terus berulang. Semua mata kini tertuju pada langkah konkret yang akan diambil pemerintah dalam beberapa hari ke depan.

Read Entire Article
| | | |