
KabarJakarta.com — Pemerintah Kota Jakarta Timur melakukan pengerukan di aliran Kali Sunter, tepatnya di Jalan Cipinang Muara III, Kampung Kapitan Barat No. 5, RT 015/RW 04, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit. Langkah ini ditempuh guna menghilangkan bau tak sedap sekaligus mengantisipasi terjadinya banjir.
“Pengerukan ini merupakan upaya konkret untuk mengatasi bau menyengat dan risiko banjir akibat sedimentasi yang menumpuk di aliran kali,” ujar Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, di Jakarta, Senin (2/6).
Ia menjelaskan, kondisi Kali Sunter saat ini cenderung kering karena perannya yang terbatas. Kali tersebut hanya berfungsi sebagai penampung air hujan lokal serta limpasan limbah rumah tangga, tidak lagi menjadi jalur utama aliran air sejak Kanal Banjir Timur (KBT) berfungsi optimal.
“Saya tadi meninjau langsung. Karena KBT berjalan baik, aliran Kali Sunter jadi sering kering. Kalau tidak segera dikeruk, endapan menyebabkan bau. Maka kami mulai pengerukan dari Jalan I Gusti Ngurah Rai hingga ke KBT,” terang Munjirin.
Pengerjaan ini sejatinya belum masuk dalam perencanaan resmi, namun kondisi lapangan yang memprihatinkan membuatnya langsung mengambil keputusan agar kegiatan pengerukan dimulai dalam pekan ini.
Selain mencegah genangan dan potensi banjir, kegiatan ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas air dan lingkungan sekitar Kali Sunter. Diharapkan, estetika kawasan pun ikut terdongkrak.
“Sebelum ada KBT, warga di sini kerap kebanjiran. Sekarang sudah tidak lagi, tetapi karena fungsinya tinggal menampung limbah rumah dan air hujan, endapan menyebabkan bau tak sedap. Maka itu perlu dikeruk,” tegasnya.
Saat melakukan inspeksi pada Minggu (1/6), Munjirin turut membawa serta jajaran petugas dari Dinas Sumber Daya Air (SDA). Ia langsung menginstruksikan agar pengerjaan fisik segera dimulai dan ditangani serius.
Pengerjaan dilakukan secara intensif dengan melibatkan alat berat seperti ekskavator untuk mengangkat lumpur yang mengendap di dasar kali. Penempatan lumpur hasil pengerukan akan menyesuaikan dengan kondisi teknis lokasi sekitar.
“Pasti pakai alat berat. Mengenai jumlah unit akan disesuaikan oleh tim teknis SDA. Kalau ada lahan di sisi kanan atau kiri yang memungkinkan, lumpur bisa kita taruh sementara di situ,” jelasnya.
Ia berharap upaya ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan aman dari potensi banjir lokal bagi warga yang bermukim di sekitar aliran Kali Sunter.