KabarJakarta.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperketat proses seleksi pengemudi angkutan umum sebagai bagian dari evaluasi atas kecelakaan yang melibatkan armada Jaklingko di Cengkareng, Jakarta Barat. Langkah ini diambil setelah insiden yang mengakibatkan delapan orang terluka.
Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, mengungkapkan bahwa proses seleksi pengemudi akan lebih ketat dengan menilai aspek kesehatan, latar belakang, dan pengalaman. “Ke depan, terkait dengan seleksi pengemudi, itu harus lebih diperketat tentunya dari mulai kesehatan, latar belakang, dan juga pengalaman,” ujar Chico saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut Chico, kondisi lalu lintas Jakarta yang sering kali semrawut meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan apabila pengemudi angkutan umum tidak berhati-hati dan fokus saat bertugas. Ia menambahkan, penguatan seleksi ini tidak hanya akan diterapkan pada pramudi Jaklingko, namun juga untuk seluruh pengemudi angkutan umum di ibu kota. “Keamanan dan kenyamanan penumpang transportasi umum adalah segalanya,” tambahnya.
Chico juga menyatakan penyesalannya atas kecelakaan yang terjadi pada Jumat (9/5) sekitar pukul 20.10 WIB di Jalan Bangun Nusa, Cengkareng. Dalam insiden tersebut, delapan orang dilaporkan terluka, dengan sebagian mengalami luka ringan dan beberapa lainnya cukup serius, termasuk patah tangan. “Kami sangat menyayangkan, bersimpati kepada korban, delapan orang, yang sebagian mengalami luka ringan namun juga ada yang cukup serius. Patah tangan,” ujarnya.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sedang mengusut penyebab kecelakaan tersebut. Chico berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan. Sementara itu, pihak Transjakarta (TransJ) telah melakukan pemeriksaan terhadap pramudi Mikrotrans yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, termasuk tes narkotika, psikotropika, dan alkohol. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Masyarakat Transjakarta, Tjahyadi DPM, memastikan bahwa hasil pemeriksaan terhadap pramudi tersebut menunjukkan hasil negatif. “Penyebab kejadian ini masih dalam proses penyelidikan kepolisian,” katanya.
Transjakarta menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan pelanggan tetap menjadi prioritas utama dalam setiap pelayanan yang diberikan. Sebagai langkah preventif, mereka terus memantau kondisi fisik pramudi untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat sebelum bertugas.