Pramono Anung Tekankan Profesionalisme Pengelolaan Bank DKI, Wacanakan Rebranding Nama

1 week ago 28
Ilustrasi - Bank DKI

KabarJakarta.com — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menekankan pentingnya pengelolaan Bank DKI secara profesional, tanpa intervensi kepentingan. Hal ini disampaikan melalui Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi dan Sosial, Chico Hakim, usai rapat internal di Balai Kota, Senin (15/4).

“Pak Gubernur menyampaikan secara khusus bahwa ke depan, Bank DKI harus dikelola oleh kalangan profesional. Beliau ingin menghapus persepsi tentang adanya ‘titipan’ dalam jajaran direksi,” ujar Chico.

Meski demikian, Chico menyatakan belum ada informasi terkait kemungkinan perombakan manajemen Bank DKI dalam waktu dekat.

Menanggapi pertanyaan seputar alasan rebranding Bank DKI, Chico menegaskan bahwa langkah tersebut bukan didorong oleh kasus layanan bermasalah, melainkan konsekuensi dari perubahan status Jakarta pascapemindahan ibu kota negara.

“Rebranding dilakukan karena adanya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, di mana Jakarta berubah dari DKI menjadi DKJ. Jadi, secara identitas, hal ini perlu disesuaikan,” jelasnya.

Sebelumnya, melalui akun Instagram pribadinya @pramonoanungw, Pramono menyampaikan keprihatinannya atas penurunan peringkat Jakarta dalam daftar Top Global Cities. Dari posisi ke-54 pada 2015, Jakarta kini turun ke peringkat 74 dari 156 kota dunia.

Pramono menilai, salah satu penyebab kemerosotan tersebut adalah manajemen sektor perbankan di daerah yang kerap bermasalah. Ia menyebut pengelolaan Bank DKI belum memenuhi standar profesionalisme, bahkan membuka ruang penyimpangan internal.

“Selama ini Bank DKI tidak dikelola secara profesional. Ada celah dari dalam yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan pribadi,” tegasnya dalam forum terbatas.

Oleh karena itu, Pramono kembali menegaskan bahwa ke depan, jabatan strategis di Bank DKI tidak boleh lagi diisi oleh orang-orang titipan, melainkan harus melalui proses seleksi yang akuntabel dan transparan.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga membahas wacana rebranding Bank DKI, termasuk kemungkinan perubahan nama lembaga keuangan milik daerah itu.

“Kita perlu mempertimbangkan penggantian nama dari Bank DKI menjadi Bank Jakarta, atau bahkan Bank Global. Ini bagian dari transformasi total. Nantinya, kita bangun betul-betul sebuah gedung baru yang mencerminkan wajah Bank Jakarta,” ungkap Pramono.

Wacana ini menjadi bagian dari upaya reformasi menyeluruh dalam ekosistem keuangan daerah, seiring perubahan identitas administratif Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Read Entire Article
| | | |