jatim.jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peserta Didik Prasejahtera Tahun 2025 untuk jenjang SMA/SMK/SLB. Peluncuran digelar di Dyandra Convention Center, Surabaya, Rabu (10/12) malam.
Khofifah mengatakan bantuan biaya pendidikan bukan sekadar penyaluran dana, tetapi investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi masa depan Jawa Timur. Program ini diharapkan mampu menekan angka putus sekolah, mencegah pernikahan dini, dan memperkuat pemenuhan pendidikan wajib 12 tahun hingga wilayah terpencil.
“Uang ini uang amanah. Tolong digunakan sebaik-baiknya agar anak-anak tidak putus sekolah,” ujar Khofifah.
Dia juga meminta para orang tua terus mendampingi anak-anaknya agar tetap bersemangat menempuh pendidikan.
“Dorong putra-putrinya membangun cita-cita, terus sekolah, kuliah, dan sukses dengan cara yang baik,” tuturnya.
Khofifah berharap bantuan ini benar-benar meringankan beban keluarga prasejahtera, khususnya desil 1 dan 2, sehingga siswa dapat fokus belajar. Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan harus melibatkan seluruh elemen, mulai pemerintah daerah, sekolah, dunia usaha hingga masyarakat.
“Saya mengajak semua pihak bersinergi agar program ini tepat sasaran, transparan, dan akuntabel,” ucapnya.
Khofifah membeberkan capaian pendidikan di Jawa Timur. Tahun 2025, IPM Jatim tercatat 76,13 atau naik 0,78 poin dari tahun sebelumnya. Angka tersebut juga berada di atas rata-rata nasional. Harapan Lama Sekolah (HLS) mencapai 13,44 tahun, sementara Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) berada di angka 8,39 tahun.



















































