jatim.jpnn.com, SIDOARJO - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat A Muhaimin Iskandar sekaligus Ketua Satgas Penataan Pembangunan Pesantren (SPPP) memastikan perbaikan pembangunan pondok pesantren (Ponpes) tidak hanya dilakukan Al Khoziny, Buduran Sidoarjo.
Seluruh pondok pesantren yang dinilai rawan ambruk akan dibenahi oleh pemerintah pusat. Namun, dilakukan secara bertahap.
“Ya, tentu bertahap ya (perbaikan) anggaran pemerintah pasti terbatas. yang sudah satuan tugas ini, Pak Andi, Pak Profesor Haris dan tim satuan tugas pesantren ini yang lintas kementerian ini akan terus melakukan audit peninjauan,” kata Cak Imin seusai groundbraking Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo Kamis (11/12).
Cak Imin juga meminta pemerintah daerah (pemda) untuk ikut melakukan audit terhadap pondok pesantren yang rawan di wilayah. Hal ini untuk memudahkan intervensi.
“Kami minta Pemda untuk mengaudit, mengantisipasi dan masyarakat supaya melaporkan kalau ada bukan hanya pesantren semua lembaga pendidikan yang rawan dan membahayakan anak didik segera lapor ke pemerintah daerah, segera kami bangun solidaritas bareng-bareng,” jelasnya.
Politikus PKB itu mengungkapkan saat ini sudah ada 80 pesantren yang telah diaudit. Jumlah tersebut akan terus meningkat.
“Yang baru sekarang baru 80 pesantren dan akan terus kita audit terus,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah resmi membangun ulang Ponpes Al Khoziny pascaambruk yang menewaskan 63 santri.



















































