jpnn.com, JAKARTA - Sejarawan ekonomi Prof. Dr. Emil Salim pernah mengatakan pahlawan ekonomi adalah mereka yang dengan tangan kosong mampu menegakkan martabat bangsa melalui kerja keras dan kemandirian.
Dengan seluruh tantangan dan peluang tersebut, apa yang bisa Indonesia lakukan untuk mengubah kondisi ini?
Melalui program pemberdayaan, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) hadir bukan sekadar sebagai lembaga pembiayaan, melainkan sebagai gerakan sosial yang memungkinkan ibu-ibu prasejahtera menjadi pahlawan di rumah tangga mereka dan mengangkat kondisi ekonomi keluarga mereka menjadi sejahtera melalui wirausaha.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menuturkan kekuatan utama bangsa tidak hanya lahir dari pembangunan fisik, tetapi dari keberdayaan masyarakat di akar rumput.
Arief menuturkan melalui pembiayaan dan pemberdayaan yang terintegrasi, PNM berupaya menguatkan para pahlawan ekonomi keluarga para perempuan tangguh yang menjadi penopang kesejahteraan rumah tangga.
“Pembiayaan tanpa pemberdayaan ibarat api tanpa cahaya. Kami ingin setiap rupiah yang disalurkan tidak hanya memutar roda usaha, tetapi juga menyalakan semangat dan kepercayaan diri agar mereka mampu mandiri,” ujar Arief.
Pahlawan keluarga ini mungkin tak mengenakan seragam atau berbicara di podium besar, namun kekuatan mereka terasa nyata: hati yang besar untuk tulus berjuang demi keluarga, menggunakan usaha mikro sebagai medan perjuangan.
Dengan dukungan PNM, mereka memegang peranan ganda: sebagai pelaku usaha dan penggerak ekonomi keluarga.






















































