jateng.jpnn.com, SEMARANG - Sebanyak 300 warga dari sembilan desa di sembilan kabupaten di Jawa Tengah menyatakan mundur sebagai penerima bantuan sosial (bansos).
Mereka dinyatakan lulus dari ketergantungan bansos dan beralih menjadi keluarga mandiri setelah mengikuti program pemberdayaan ekonomi.
Wisuda graduasi tersebut dipimpin Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono di Lapangan Dukuh Londer, Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Kamis (11/12).
Adapun 9 desa yang menjadi lokasi percontohan, ialah:
1. Desa Pesodongan, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo,
2. Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas,
3. Desa Kepuksari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri,
4. Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang,
5. Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan,
6. Desa Wlahar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes,
7. Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal,
8. Desa Purwosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang,
9. Desa Peniron, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen.
Agus Jabo menjelaskan program pemberdayaan ini merupakan tindak lanjut audiensi Dinas Sosial Jawa Tengah (Dinsos Jateng) dan Komisi E DPRD Jateng ke Kementerian Sosial setahun lalu.
Saat itu, 1.298 desa diusulkan sebagai lokasi pemberdayaan karena memiliki jumlah penerima bansos yang tinggi.
“Karena cakupan luas dan kami belum memiliki role model, akhirnya diputuskan untuk memulai dari sembilan desa sebagai piloting,” kata Agus di Lapangan Dukuh Londer, Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Kamis (11/12).
Pada desa-desa percontohan itu, Dinsos Jateng menyalurkan bantuan ke 10 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) per desa dengan nilai masing-masing Rp 20.






.jpeg)












































